Jadi cerita ini berdasarkan true story dari apa yang aku liat dan perhatikan sesaat menunggu kedatangan KRL ke Jakarta (Kota). Sudah
terhitung 3x dengan ini, aku menggunakan public transportation (yang
mungkin akan di bahas terpisah) dari Karawang-Tangerang. Kebetulan suami
lagi dinas ke Ambon, jadi beta sendirian pulang ke Karawang.
Ini
cerita disaat aku mau balik ke Tangerang dan setibanya di stasiun
Cikarang, aku juga sudah tap kartu dan menuruni satu eskalator
(down)yang bersebelahan dengan (up) nya. Aku duduk terdiam di salah satu
pilar yang kosong, karena semua bangku tunggu sudah terisi penuh,
padahal waktu berangkat masih setengah jam kemudian, namun sudah lumayan
crowded.
Lagi
asyik-asyik browsing dan kegiatan media sosial di Smartphone, tetiba
ada suara yang lumayan bikin jantung tuh kayak bekerja lebih keras.
Saking shock nya, semua orang yang berada di satu area ini melihat ke
satu sumber suara, yaitu eskalator yang menuju ke bawah.
Dan
aku sudah mengira sesuatu yang berat terjatuh, karena suaranya seperti barang
yang terlepas dari genggaman. Entah itu kardus atau tas. Benar saja,
koper itu menggelinding secara bebas dari atas ke bawah dan kita yang
ada di bawah sana, melihat hanya pada satu titik, yaitu mas-mas yang
berada di posisi terbawah.
(source: shutterstock.com) |
Alhamdulillah
nya bisa terhentikan dan koper tidak menimbulkan sesuatu yang serius
kepada si mas-mas nya ini. Seriusan, si koper ini kenceng banget
meluncurnya. Ketika
dilihat, yang membawa koper adalah seorang ibu muda beserta anak balita
kurang lebih 5 tahunan, mungkin saja terlepas dari genggaman karena
saking riweuh nya.
Aku pun ingin memberikan sharing sedikit tentang tips agar koper bukan menjadi boomerang saat pergi-pergian.
1. Memastikan Barang Bawaan Sesuai dengan Kapasitas
Penting
untuk diketahui, bahwa kita sekali lagi bukan manusia sempurna. Harus
serba kuat dengan membawa segambreng tentengan. Malah hal ini terkesan
ribet dan tidak praktis. Kalaupun harus membawa koper lebih dari satu,
pastikan bukan kalian seorang diri yang membawanya ya.
2. Jangan Serahkan Koper Pada Anak
Ini bukan sebuah pelatihan kemandirian ya buibu, karena ketika mencoba melatih kemandirian pada anak, sebaiknya sesuai dengan ukuran anak kita dan bukam koper orang dewasa yang kita serahkan kepada anak-anak walaupun hanya untuk memegangnya saja di eskalator.
3. Berikan Edukasi tentang Medan Selama Perjalanan
Teruntuk para emak travelling sangat disarankan untuk memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana jenis perjalanan selama liburan nanti. Sehingga anak sedikit bisa aware dengan barang bawaannya.
Demikian sedikit kilas balik saat aku berada di satsiun KRL Cikarang, semoga membawa pengalaman baru ya teman-teman. Adakah yang ingin bercerita ketika menemukan hal yang menarik saat di public transportation? Share di kolom komentar yuk!
Padahal menantikan foto mbak grandis bersama koper..hihi
BalasHapusYaampuun Mbak, tu si mas-mas sambil ngelamun kali ya bawa kopernya? Atau sambil mainan HP? Koq bisa sampe jatuh gitu kopernya.
BalasHapus