Helo guys para kaum millenial, pagi ini biasanya pada ngapaian sih? Aku sebelum melakukan aktivitas, mulai terbiasa untuk mensyukuri keadaan pagi hari agar bisa lebih memaknai apa yang telah aku terima di hari ini. Nah, selanjutnya karena aku bekerja di ranah social media sebagai blogger dan juga influencer, maka aku terbiasa mencari ide-ide segar dengan membuka berbagai situs pencarian untuk menangkap ide tersebut menjadi sebuah tulisan yang aku relate-kan dengan sebuah pesan yang ingin aku sampaikan. Sama hal nya dengan kejadian yang akhir-akhir ini menjadi sorotan tersendiri karena aku begitu merasakan pilu yang sangat dalam atas kejadian bencana alam dengan waktu yang berselang cukup singkat ini.
Pada kesempatan kali ini aku sangat senang bisa menikuti acara Jakarta Humanity Festival bersama Dompet Dhuafa yang mana berlokasi di Loop Station, Blok M. Acara yang sangat mengusung tema dan konsep kemanusiaan ini kadang kerap kali terlewatkan, padahal sudah jelas-jelas kita ini berada pada area yang sangat rawan bencana (termasuk dalam ring of fire) dan tidak hanya untuk menerima nasib saja, ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi dampak bencana.
Saat memasuki area Loop Station ini aku melihat banyak sekali potret-potret yang berhasil di dokumentasikan sebagai sarana feedback menjalani hari tanpa mengeluh, karena masih banyak adik-adik dan juga orang tua yang mengalami trauma cukup hebat akibat terdampak bencana alam ini.
Dan memasuki sesi humanitalk pertama oleh mas Syamsul Ardiansyah dengan tema "What's on Earth Today?". Mas Syamsul adalah salah satu aktivis kemanusiaan dompet dhuafa dan mememgang peran sebagai Manager Recovery dan Lingkungan. Di sesi kali ini mas Syamsul menjelaskan tentang latar belakang dan result yang ditimbulkan dari bencana pada sebuah negara hingga sampai kalkulasi peringkat negara asia yang statusnya "paling sering" mengalami bencana alam. Sehingga mas Syamsul memberikan konstrasi pada hal-hal sebagai berikut untuk terus bersama dompet dhuafa
- Proses pemulihan lingkungan bersama dompet dhuafa. Dengan adanya situasi secara umum yang tengah di hadapi sekarang ini seperti krisis yang terjadi di Rohingya yang sifatnya Protracted Crisis (menjadi concern secara global) yang mana penangannya tidaklah mudah
Mas Syamsul juga menjelaskan Humanificial Track, yaitu sistem berdasarkan dokumen nanti terdokumentasikan secara global.
Lebih dari 50% appeal, penyelesaian bisa 5 tahun (bukan yang short term).
Walaupun intensitas perang nya mulai berkurang. Banyak yang berhadapan dengan case, seperti bagaimana menghadapi anak-anak disana yang sedang mengalami krisis trauma dan mental pasca bencana. Dalam sharing nya kali ini, mas Syamsul bercerita pernah di kirim ke Somalia yang pasti kita tidak kita ketahui yaitu merupakan daerah penyimpan uranium terbesar. Uranium itu untuk sumber daya alam masa depan. Nyatanya mereka itu pintar, kemampuan bahasa mereka baik tapi tidak bisa keluar dari 4 krisis sekaligus yaitu:
- Bencana alam
- Wabah penyakit
- Perang yang tidak berkesudahan
- Funding Gap
Penjelasan menganai krisis yang tidak berkesudahan ini tidak dapat pendukungan yang baik dalam Economic Sensitivity, sehingga kejadian kecil saja bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Asia and the Pacific. Pada tahun 2005-2014 ada 1625 laporan kejadian bencana lebih dari 40% secara global. Kabar lebih buruknya lagi 2005-2014 adalah asia tenggara. Berbagi peran dengan Filipina sebagai penyumbang bencana alam yang paling tinggi diibaratkan pada bagian wajan yang paling panas dalam hal kebencanaan.
Lalu mas Syamsul menjelaskan tentang adanya prioritas aksi yang bisa dilakukan diantaranya:
- Reducing Resiko Mendasar
Kita belum berhasil mengurangi aktivitas ekonomi. Agriculture kalo berdampak, akan mengurangi kemampuan menyediakan bahan pangan untuk masyarakat. Saat ini kenyatannya aja, masih import
Ternyata kebiasaan kita yang suka ngopi-ngopi syantik ini bisa dijadikan perubahan yang paripurna lho guys! Karena ka Ratri telah membudayakan menggambar doodle pada media Coffe Cup bekas di beberapa coffe shop, wah keren banget kak.
(kak Ratri) |
Ini adalah first time aku buat ngegambar lagi lho, karena aku semalas itu untuk mengaktifkan cara kerja otak kanan dengan cara design-design ini. Ternyata aku baru tau kalo doodle itu terbuat dari kumpulan pattern-pattern yanga ada pada sebuah media dan itu harus penuh dalam bentu visual nya. Untuk contoh temen-temen bisa cek IG aku ya (@grandys.mawarni). Pokoknya dengan langkah yang sangat minimalis ini, kita bisa memulai sesuatu yang baru dan berdampak langsung pada pengurangan jumlah sampah dan ini relate banget dengan salah satu meminimalisasi bencana alam yang perbuatan manusia adalah salah satu faktor nya juga.
(Pak Agus) |
Pada sesi selanjutnya adalah Humantalk bersama Pak Agus Wibowo sebagai kepala pendidikan pelatihan BNPB yang akan menjelaskan tentang kebencanaan. Karena dengan adanya pengetahuan tentang kebencanaan, kita semakin sadar dan mengetahui perbedaan antara kerentanan dan kerawanan suatu bahaya yang akan menimbulkan bencana.
Tujuan budaya sadar bencana sebagai berikut:
- Install aplikasi inaris personal
- Kenali bahayanya dan zona nya apa
- Kurangi resiko nya. Kalo udah di zona bahaya, kemungkinannya kita harus tau. Misal tsunami, harus tau tanda-tandanya atau dengan tempat tinggal d atas lantai 2
- Selalu siap siaga. Kita siap terus, karena bencana itu akan datang tapi kita ga pernah tau kapan datangnya.
adanya hard metodologi, membangun gedung-gedung halang bencana, tanggul-tunggul untuk menghadang bencana. BNPB mengawasi dari jalannya sosialiasi ini apakah pemerintah setempat sudah melakukan proses sosialisasi. Pelatihan juga pendidikan di sekolah berupa kurikulum yang memberi
concern kepada kita untuk mempersiapkan diri sedang ada dimanapun,
harus waspada seperti memahami lokasi tempat yang sedang kita datangi.
Seperti dimana tempat evakuasi nya, titik berkumpulnya dan juga
benda-benda yang berpotensi membahayakan diri seperti kejatuhan benda
dari ketinggian
Setelah memaparkan begitu banyak hal yang secara sadar aku terkadang tidak peduli ketika berada di tempat baru dan memerhatikan dimana letak titik evakuasi, dan setelah mendengar humantalk ini jadi ingin melakukan habit yang berbeda yaitu sadar akan bencana.
(Mba Citra san mas Arifin) |
Human talk selanjutnya oleh mba Citra Natsya founder House of Perempuan dan mas Arifin Asydhad sebagai pemimpin redaksi kumparan saat ini. Peran house of Perempuan dalam mengumpulkan lalu mendistribusikan bantuan untuk para korban becanda yang telah berdiri dari 2013. Mba Citra pun menjelaskan tentang peran serta perempuan dalam meanggulangi bencana ini adalah seperti tau potensi diri tanpa melupakan kodrat. Tanpa feminisme yg dekat dg isu-isu gender sehingga mau lebih ekstirimis, mau mengendalikan potensi diri dan ga lupa dengan kondrat nya. Pak Arifin menjelaskan tentang peran media dalam memberikan informasi yang valid dari sebuah kondisi sebuah bancana secara up to date dan bisa dipertanggung jawabkan.
Demikian review singkat aku dalam acara Jakarta Humanity Fastival yang tidak hanya berakhir pada sesi sore saja, karena ada sesi II yang bisa dinikmati lengkap dengan live music dari para musisi berbaka tanah air.
#jakhumfest2019
#jangantakutberbagi
#jakhumfestDD
@dompet_dhuafa
@jakhumfest
Bermanfaat sekali ndys tulisannya.. Aku jadi nambah pengetahuan.. Terimakasih :)
BalasHapusAku terpesona sama pameran fotonya dan tulisannya ini bener bener mind awaken makasi udah sharing ya teh :)
BalasHapusduh Masya Allah eventnya bagus banget, semoga ada nih yang gini di Bandung :')
BalasHapusDuh,,ngerih banget kalo denger bencana2 ya, tapi bener banget kita harus siaga secara akhir2 ini Ind lagi sering dapet musibah.
BalasHapusMakasih sharingnya neng geulis.
eventnya bagus membuka mata ku untuk peduli sesama
BalasHapusKonsep acaranya keren banget ya teh.. ngebuka mata banget kalau banyak saudara2 kita d luar sana yg masih butuh uluran tangan kita..
BalasHapusSeru yaa bisa dateng ke event ini karena bisa nambah ilmu juga dan dapet inspirasi dari para narasumber
BalasHapusWah aku suka nih event kaya gini.. coba di bandung kalo ada pengen banget bisa hadir
BalasHapusKegiatannya ini keren banget, bikin kita melek sosial juga trus juga harusnya dibanyak-banyakin nih kegiatan kayak gini kalau perlu keliling ke semua kota hehe
BalasHapusBagus acaranyabya teehh..semoga nanti ada d bandung jadi melek keadaan sekitar..
BalasHapusAcaranya sangat berfaedah teh. Semoga kita lebih tanggap soal penanggulangan bencana yah
BalasHapusAcara yang sangat inspiratif, menggugah kesadaran untuk berbuat sesuatu untuk membantu sesama semampu yang kita bisa. Tfs mb...
BalasHapusAcaranya bagus ya..pengen deh punya kesempatan ikut acara kaya gini
BalasHapuswah, aku tertarik dengan doodle di cup coffee..udah lama pengen belajar doodle
BalasHapuskarena di beritahukan dengan baik, yg nyumbang juga jadi ga bertanya2 dan makin yakin untuk nyumbang di kitabisa ya
BalasHapusacaranya sangat menarik, sounding awareness agar kita lebih 'sadar' bencana,,,
BalasHapusSenangnya ya mba bisa hadir di event sekeren ini, btw infonya bermanfaat banget. Makasih ya :)
BalasHapusJaman now banyak orang2 yang hebat masih muda2 lagi, udah bisa bermanfaat, apalah aku ini yang masi jadi reremahan gorengan
BalasHapussedih kalo melihat yang begini T.T, tapi acaranya bagus banged yaa, meningkatkan kesadaran untuk lebih tanggap bencana...
BalasHapuseventnya bagus mbak, dulu aku pernah terlibat dalam kegiatan tanggap bencana dalam bidang edukasinya dan masih terpakai ilmunya sampai saat ini
BalasHapusSumpaah yaa ini acara bagus banget asli... duh ini event ku pengen banget ikutin.. buat tambah pengetahuan tanggap bencana.. sedih soalnya akhir-akhir ini negara kita dilanda bencana ☹️
BalasHapusWah eventnya bagus dan menarik sekali. Bisa jadiin kita melek bencana dan lebih pedulu dengan sesama
BalasHapusEventnya keren banget mba mendatangkan pembicara yang sangat ahli di bidangnya, kalo membahas tentang bencana memang jadi mengingatkan kita tentang bersyukur bahwa kita baik baik saja sampai sekarang
BalasHapusHaiiii mbak cantik, acara yg keren inspiratif sekali ya.. Andai dekat situ aku jga pingin ikut bareng suami yg Juga concern dengan hal hal begitu. Next time InshaAllah rejeki kami bisa hadir ya
BalasHapuswaah salam kenal kak, kakak yang bareng kak risma ya di acara jakhumfest kemarin?
BalasHapusKeren banget ya acaranya, sungguh menyadarkan kita untuk tanggap bencana.
BalasHapusPengetahuan kita tentang tanggap bencana memang masih sangat kurang, padahal kita berada di tempat yang terdeteksi rawan bencana. Beda banget dengan Jepang, meski rawan bencana tapi masyarakatnya telah dibekali dengan ilmu yang mumpuni.Semoga ke depan, semakin banyak sosialisasi tanggap bencana yang diadakan.
BalasHapusPas banget acara begitu di gelar di tengah Indonesia yg sedang rawan bencana. Semoga mengalir ke kota lain..
BalasHapusEventnya bermanfaat sekali kak.. pengen juga ikutan event kayak gini. 😇
BalasHapusEvent yang sangat menarik ya mbak. Perlu ya buat kita sebagai orang Indonesia belajar bagaimana tanggap akan bencana.
BalasHapusWah menarik nih, informasinya sangat membantu. Kita memang harus bisa tanggap dalam segala kondisi.
BalasHapusEventnya bagus banget dan bisa buka kesadaran kita bahwa masih byk di luar sana yg perlu uluran tangan kita yah.
BalasHapusSeru kayanya. Pameran fotonya juga keren. Informasinya bermanfaat sekali kak🤗
BalasHapusWah kebayang acara nya pasti rame yah beb.. apalagi ada pameran foto nya ya kan. Mantul.
BalasHapusKeren acaranya, full info banget tentang bencana. Makasih Mbak, semoga jadi makin tanggap terhadap bencana.
BalasHapusSedih aku tuh tahun kmrn banyak bangt bencana di indonesia berturut turut ampe aku tuh ngomong dlm ati ka slah apa coba smpe terus2an yah bencana,menurut aku qt juga hrs sadar krna dampak dr qt ngerusak lingkungan buat muhasabah diri jg,selain aware thdp bencana itu sndri .
BalasHapusEvent JakHumFest 2019 memang pasti bagus, walau sayang aku ngga bisa ikutan hadir. Karena para peserta yang hadir tidak hanya di berikan ilmu mengenai Bagaimana tanggap Bencana, karena saat ini seperti kita ketahui sedang banyak bencana terjadi di Indonesia khususnya, tapi kita juga diberikan edukasi bagaimana membantu memberikan 'Healing' baik itu support atau lainnya kepada korban bencana
BalasHapusEvent nya bagus bgt yaa, jadi bisa membangun kesadaran kita kalo diluar sana masih banyak yg butuh uluran tgn kita
BalasHapusseru banget ya acaranya. jadi pingin ikutan juga deh.
BalasHapusbagus banget nih ada event seperti ini, informatif dan bisa menjangkau semua generasi khususnya generasi muda, agar bisa lebih tanggap pada sisi humanis dan bencana
BalasHapusBersyukur banget ya Mbak bisa ikutan acara seperti ini. Selain nambah ilmu dan ghirah berbuat..yg pasti akan menambah rasa syukur
BalasHapusThanks for sharingnya mbak, ya, klu ngomongin bencana emang harus cepat tanggap ya.. mantap ada acara keren seperti ini, bisa bikin kita lebih melek terhadap hal2 seputar bencana di sekitar kita
BalasHapusTerima kasih sharingnya mbak Grandys ... Nambah ilmu lagi ...
BalasHapusSenang sekali bisa hadir di acara seperti itu ya, Mbak. Sangat kontemporer karena kita sedang sering dirundung bencana.
BalasHapusMau lah hadir kalau ada acara tanggap bencana spt ini di kota saya. Mengingat Malang juga dekat dengan pantai, sering ada gempa walaupun skalanya kecil.
Nice sharing :)
Eventnya keren ya Mbak, terima kasih sharingnya
BalasHapusWaaw seru ya acaranya mba. Banyak ilmu dan wawasan yang didapat dri acara ini. Semoga kita jasi tanggap saat ada bencana terkdi di skitar kita. Mksh ulasannya bermannfaat
BalasHapusSedih yaaa..trauma mental itu susah banget dipulihkan pastinya...btw acaranya menarik sekali, Mbak...pengen juga ikutan langsung...
BalasHapusAcaranya menambah khasanah ilmu ya.. khususnya bagi saya yg membaca tulisan ini. Makasih mbak grandy for sharing
BalasHapusacaranya keren mbak, menambah ilmu dan wawasan , makasih mbak sharingnya
BalasHapus