(Anyeong haseyo. Dokpri) |
Halo sobat traveller, akhirnya dengan drama tak berujung aku kembali membuka draft perjalananku saat ke Labuan Bajo yang tertunda sangat lama dan baru update 3 tulisan haha. Tak perlu berlama-lama ya, karena kita cusss mulai aja.
Kapal bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo menuju Pulau Padar
(Welcome! Dokpri) |
Saat fajar belum menyingsing, kami semua sudah rapih untuk melakukan perjalanan laut yang di mulai dari Pulau Padar-Pink Beach dan Pulau Rinca. Yang bikin lucu itu, sedari awal ya kita ga ada briefing mau kemananya gitu wkwk. Yausudah ketika aku salah kostum, untungnya ya itu swim suit gue masih fashionable yang ga ready-ready banget buat langsung nyebur haha.
(Masih pagi guys. Indah bangeeeet. Dokpri) |
Lalu kita menaiki kapal motor gitu yang di nahkodai oleh pak Abu Bakar beserta 2 orang lainnya yang aku kenal salah satunya adalah Fian (dan ini nama si kapalnya juga aku bingung sih, Fian nama apa sebutan buat anak bujang di Flores). Setelah semua naik ke atas kapal, semuanya everything's gonna be okay aja sih. Ga lama kita lepas landas gitu. Secara interior kapal, ini kapal oke sih untuk travelling keluarga tapi masih dalam level medium, ada yang level executive (model kayak kapal pesiar gitu dan yang sewa ya turis luar negeri wkwk ini modelnya untuk yang menginap di pesisir pantai gitu.
(ini kapal motor beserta isinya ya. Dokpri) |
Sewa selama 12 jam adalah satu juta rupiah ya gengs, sudah include dengan makan siang khas masakan dari atas laut lho dan ini sensainya endeus karena yang masak pak Abu dan team. Serta saat menjelang sore, sambil menikmati semburat senja merapat di ufuk timur, kita disuguhi pisang bakar yang mantap.
Kejadian yang bikin wasting time
Dan sebuah tragedi terjadi wkwk. Jadi pertama adalah tiba-tiba pemutar ash baling-baling di bagian bawah kapal patah, so kita balik lagi buat ganti kapal. Dan ga lama dari kita jalan, peralatan untuk snorkelling nanti di pink beach ketinggalan. Woaa, aku sih gemes gengs wkwk dan awalnya kesel sih, tapi disini aku belajar kalo esensi nya travelling sendiri adalah untuk wadah pembelajaran kita agar selalu melihat reaksi terhadap situasi. Jadi ya aku kalem aja, kalo balik ya memang qodarullah nya harus balik lagi. Who knows apa yang terjadi kalo kita ga balik lagi buat ambil alat snorkelling kan. Setelah balik, ternyata perjalanan masih panjang banget. Dan disini aku lampirkan beberapa foto hasil jepretan aku dan keluarga besar saat perjalanan menggunakan kapal yang bernama Fian ini.
Menikmati perjalanan selama 3 jam di atas laut
(Halo ini travel mate aku. Dokpri) |
Dari yang takut-takut buat duduk di bagian depan kapal, sampai udah terbiasa dan ga perlu kayak mengendap-endap gitu. Dan di sepanjang perjalanan ini pak Abu Bakar menjelaskan soal kondisi laut, beberapa anak pulau yang tersebar di sepanjang kita melewatinya untuk menuju pular Padar ini.
(my favo swim suit. Dokpri) |
Ada pulau Kukusan yang pulaunya emang mirip kayak kukusan dan Pulau Pungu yang merupakan tempat budidaya mutiara laut lho. Pak Abu juga menjelaskan arus laut disini itu karena adanya selat Rinca serta pertemuan 3 arus air yang berbeda. Karena setengah dari perjalanan, kita mengalami terjangan ombak yang cukup membuat seluruh kapal oleng dan bahkan teras banget hempasannya. Dan ini pas aku lagi duduk di depan dong, buru-baru banget, setengah berlari bahkan.
Ga lama dan karena ada teman pak Abu Bakar yang ternyata sedang sakit yang mengemudikan ini, jadinya semua aman terkendali. Masya Allah bapaknya bela-belain katanya, "kalo bukan Abu Bakar yang minta, saya ga akan mau". Makasih banyak ya pak, semoga selalu sehat dan dimudahkan rezekinya.
(Itu pulau nya, ini lautnya semuanya indah ya. Dokpri) |
Puas melihat-lihat tanpa terasa perut mulai keroncongan karena butuh snacking. Oya, menurut aku, kecepatan kapal nya tidak terlalu cepat ataupun lambat sehingga bisa menikmati dengan lamat-lamat semua suguhan alam di Labuan Bajo ini dengan sangat-sangat puas.Intinya aku cuma bisa mendeskripsikan satu kata selama 3 jam ini adalah Masya Allah, Allah maha besar dengan suguhan alam yang sangat cantik, semuanya hijau dan indah!
Pulau Padar dan Pink Beach
(yha gapapa aku gelap juga gengs..Dokpri) |
Akhirnya aku memakai double an gamis (biar cepet aja) karena spot pertama hiking ke puncak pulau Padar dan ga mungkin aku ootd-an dengan swim suit di atas bukit ya kan dan temen-temen kalo salfok sama detail baju ootd-an aku selama travelling kenapa pakai gamis hihi.
Oya ini untuk detail tiketnya ya karena ketika merapat di dermaga ga jauh dari sana ada bapak-bapak seperti penjaga gitu dan memeberikan beberapa karcis.
Oya ini untuk detail tiketnya ya karena ketika merapat di dermaga ga jauh dari sana ada bapak-bapak seperti penjaga gitu dan memeberikan beberapa karcis.
1. Karcis masuk kendaraan air kapal motor 40-100 PK di Taman Nasional Komodo: 100K
2. Karcis masuk pengunjung di Taman Nasional Komodo: 5K/orang
3. Karcis kegiatan wisata alam snorkelling di Taman Nasional Komodo: 15K/orang
Sesampainya disana, aku berharap aquaman aku ikut, karena aku ga bebas mau fofotoan wkwk, karena aku malu-malu mau mintain foto ke keluarga, gaenak aja gitu kan tiap detik foto. Tapi ada baiknya sih, karena aku bisa menyerap banyak-banyak memori ketika sampai di pulau Padar.
(In pict keluarga kaka ipar. Bagus bet ini foto nya. Dokpri) |
Pertama, kalian akan melewati tangga kayu lalu akan di sambut oleh meliuk-liuknya tangga yang sudah dibuat dan perlahan tangga itu alami dari tanah dan terbentuk karena pijakan kaki (artinya tidak banyak yang sampai kesini wkwk, karena panas dan capeknya itu boo bener-bener deh).
Kalian bisa dapetin banyak spot foto yang super bagus dan ini udah kayak lukisan alam banget. Parah sih indahnya dan aku gaberani pake tongsis disini, karena tongsis yang aku punya itu pernah hampir "mencelat" HP nya dan semenjak itu aku parno buat di pake ke tempat ketinggian ini.
Disini hembusan anginnya lumayan tapi dominasi dengan terik matahari yang masya Allah ya. Bahkan aku naik dengan sandal karet serta gamis yang lumayan ribet gitu wkwk. Dipertengahan aku sendiri akhirnya yang bisa sampai puncak dan bertemu dengan 2 turis asing berasal dari Prancis. Aku menyempatkan untuk mengobrol dengannya. So, siapkan sunscreen, topi lebar, kacamata cengdem (goceng adem), dan lipgloss (biar ga kering sis).
Hati-hati saat di Pulau Padar
Gengs..kalian harus hati-hati dimanapun berada, gitu kan ya? Nah, sama aja ketika kalian kesini karena sebenarnya sebelum aku naik ke semakin atas, pas masih di tangga kayu tadi (pas awal-awal) ada ular hijau berada di antara pepohonan. Otomatis mamer aku histeris dan beliau berdua hanya sampai di tangga kayu ini aja. Kalo aku mah lanjut terus, padahal ya itu kemungkinan ada ular hijau di semak-semak menuju puncak Pulau Padar pasti ada.
Dan yan kedua, bisa jadi ada peranakan dari Komodo, karena pulau Rinca ini merupakan pulau berdiamnya Komodo ketika ia berpindah dari pulau Komodo (Ada 3 tempat habitat Komodo, yaitu pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar).
(Hasil jepretan mr Prancis emang endeus ya. Dokpri) |
Gunakan pakaian yang nyaman, sediakan minuman yang cukup (etapi bisa beli kelapa mudah seharga 18K lho saat sampai ke bawah hehe) serta pakai sepatu ya gengs, karena aku agak menyesal nih gabisa sampai puncaknya banget karena aku takut licin dengan sendalku yang tidak support ini. Tapi aku cukup kok dikatakan sampai puncak, karena aku juga ditawarkan untuk di ambilkan foto oleh mr yang dari Prancis yang sendirian menuju puncak dan wanitanya menunggu di bawah pohon rindang bersamaku.
Eh, aku jadi inget lho karena nulis, pantas aja aku mencium bau agak ga sedap gitu di bawah pohon rindang, karena pas aku inget-inget lagi, itu beberapa kotorannya si Komodo. Tenang, kalian bisa make sure dulu kok ke petugasnya disana dan udah pasti sama guide yang membawa kalian sudha diberi tahu terlebih dahulu.
Pink Beach yang Sekejap
(Punya foto ini aja aku bersyukur, jepretan Aymer. Dokpri) |
Setelah panas yang cukup menggelegar di kulit, aku pun menuju pink beach yang kurang lebih satu jam untuk menuju kesana. Saat sampai disana, emang beneran pink dong itu pasirnya. Dan aku menyesal saat inget kalo peralatan snorkling nya itu kan sewa, otomatis bergantian dengan orang-orang sebelumnya, so aku cuma pakai fin (kaki katak nya aja) karena aku merasa jijay bajay dong dengan si kacamata yang udah tersambung dengan selang untuk penukar udara di mulut.
Aku nyesel kenapa pas di tawarin suami aku buat bawa gembolan alat snorkelling tapi aku nya gamau, karena pasti riweuh tapi dibandingin gapake ya kan. Seriusan aku sempat berenang mondar mandir ga terlalu di tengah, itu bersih banget ya Allah pantainya. Sungguh deh aku mau lama-lama disini tapi gabisa lama-lama karena hari udah semakin sore, sedangkan kita masih ada satu tujuan, yaitu ke Pulau Rinca untuk melihat habitat Komodo.
(Ini salah satu tangga buatannya ya. Mon maap banyak selfie hehe. Dokpri) |
Demikianlah cerita yang semoga nambah faedah para pembacaku yang akan mengunjungi trip ke Pulau Komodo ini ya. Stay tune terus sama tulisan travellingku ini, doakan di akhir tahun aku bisa jalan-jalan lagi yak hehe. Boleh share yuk di kolom komentar spot mana yang bikin mupeng nih di postingan ini.
Kayaknya semua tempat di Labuan Bajo itu cantik! Tapi lebih cantik dari dekat ya.. Ah jadi rinduuu..
BalasHapusemang keindahan tempat wisata negriku tercinta ga ada abisnya dan bikin kangen untuk balik lagi..
BalasHapuswidiiihh asyiknya maen ke pulau komodo. bersih banget pulaunya apalagi suasananya tenang bisa betah noh berjemur dan foto-foto.
BalasHapusMasya allah kak fix aku mupeng sekali dengan pulau padar, perjalanan jauh dan capekpun hilang ya melihat pemandangan kayak gitu.
BalasHapusAwww... Kece banget mba. Benar-benar masih alami banget ya. Belum banyak "diolah" tapi kelihatannya bersih ya. Semoga ada kesempatan eksplore tempat-tempat wisata begini.
BalasHapusMasya Allah indah banget. Jadi wishlist aku nih. Btw kok bisa yah baju renangnya matching sama perahunya :D
BalasHapusSubhanallah keren banget ya pulaunya. Foto-fotonya bagus-bagus banget mba. Harus diinget nih apa aja yang harus dibawa. Karena cuacanya lumayan panas ya mba.
BalasHapusStok foto di pulau pasar banyak nggak Ndys? Hihi.. Sukak dengan pesona pulau pasar, dan bisa ambil dari segala sisi itu mah, kalau bisa jangan backlight
BalasHapussejujurnya labuan bajo ini bikin pengen balik lagi kesana karena keren banget.
BalasHapusGimana ya? Sebetulnya selama ini aku ngiri sama rang-orang karena mereka udah pada ke Labuan Bajo, sedangkan aku sendiri belum sampai ke sana. Tetapi membaca tulisanmu bahwa kamu ketemu uler ijo, lalu tangga-tangga yang melelahkan di tengah panas terik, plus kemungkinan ketemu peranakan komodo (biarpun kecil-kecil juga), sepertinya belum cocok dengan kondisiku yang masih membawa anak balita. Mungkin aku akan ke sana lain kali saja apabila anakku sudah agak besaran dan bisa lebih waspada.
BalasHapusUwwweeewww... Ini Labuan Bajo salah satu destinasi wisata yang belum aku check list nih, jadi kepengen kesana. CUma sekarang kalau mau liburan gini kudu nyocokin jadwal suami karena ngeri bentrok sama jadwal dinas. Hahahaaa
BalasHapusSenangnya yang udah nyampai Pulau Padar dan liat Pink beasch. Wew 3 jam di laut . Eh itu kapalnya gak dkasi pelampung gtu mbak?
BalasHapusHaha bener sewa baju buat diving serem sih ya buat bagian kacamata ma mulutnya. Eh tapi emang mereka gak dibersihkan dulu sblm dipakai ma org lain?
kalau ditanya spot mana yang bikin mupeng? semuanya kak hahaa, soalnya labuan bajo udah jadi wishlist aku dan suami sejak masih pacaran dulu. mungkin tunggu boncil bisa diajak panas panasan dulu baru kesini.
BalasHapusMupeng pas liat pemandanganya serasa ingin cepet- cepet kesana tapi pas baca ketemu ular hijau..alamaak, aku jadi salah fokus
BalasHapusSatu kata untuk Labuan Bajo, indah. Harus kesini lagi, karena belum sempat snorkling waktu itu.
BalasHapusWah keren ya, jalan-jalan di wilayah Indonesia, tidak kalah keren dengan di luar negeri
BalasHapusAsli bagus banget ini labuan bajo mba... Jadi pengen kesana waktu segera. Eh iya infoin dong mba penginapan murah disana.
BalasHapusDuh, baca tulisanmu mata dimanjakan banget dengan berbagai viewnya yang oke. Sumpah, ini tempatnya keren banget, dys. Kayaknya, belum banyak yang tahu yaa. Soalnya kayaknya sepi deh. Fix nih, langsung masuk ke bucket list akuuh hahah
BalasHapusYa ampun baca tulisan ini sungguh mengalir dan enak dibaca dan fix bikin mupeng mbak. Semua spot keren, MashaAllah. Tapi gak kuat panasnya dan naik tangga kayu itu. Apalagi sampe ketemu ular ijoo,oh tydac. Ngeri. Jadi gak mungkin bawa anakku yang masih 3 tahun, hihi. Semoga ada saatnya aku kesana, dan menikmati kebesaranNya dengan khusuk :)
BalasHapusYa ampun grandis bagus banget nih pulau, bucketlist blm kesampean hahaa
BalasHapusduhh, jadi pengen ke sana..
BalasHapusMenarik sekali, Jadi pengen kesanan deh, semoga bisa kesampean
BalasHapusLabuan Bajo keren dan kece...mashaAllah~
BalasHapusSuka banget sama pemandangannya, dek..enaknya ke Labuan Bajo rame-rame sama keluarga yaa..