(Bersama blogger dalam peringatan hari stroke sedunia. Dok: koleksi pribadi) |
Faktor penyebab stroke - Hai sobat muslimah, semoga kita selalu dalam kondisi yang sehat ya. Karena sehat adalah sebuah rezeki yang tak terhingga dari Allah, oleh sebab itu selain kita mengupayakan untuk hidup sejahtera, tentu kita harus berusaha untuk bisa hidup dengan sehat dengan menjaga pola makan yang tidak sembarangan dan tidak mager.
Mudahnya, saat ini sudah release Inpres (Instruksi Preside) terhadap Gerakan Masyarakat Sehat. (Germas) untuk melakukan CERDIK (Cek Kesehatan Berkala, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Beraktivitas Fisik, Diet Sehat dengan Kalori Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola Stress) dan terakhir jangan lupa bersyukur.
Nah, kalo ngomongin mager jujur aja ya aku juga suka banget sama yang namanya mager. Makanya aku tuh cukup setting waktu buat pagi-pagi habis nyiapin segala keperluan buat suami, udah jauh-jauh dari yang namanya tempat tidur. Kalo engga, yaitu tadi, magernya ga ketulungan. Tapi, kalo dari kitanya pagi-pagi ada aktivitas fisik dan aku selalu sempatkan 30 menit untuk berolahraga dengan sepeda statis, itu beda banget, rasanya ada aja semangatnya buat menyelesaikan pekerjaan, walaupun aku tidak ngantor.
Hari Stroke Dunia
(Hari stroke diperingati tgl 29 Oktober 2019. Dokpri) |
Hari ini, tepatnya tanggal 29 Oktober 2019, ternyata diperingati sebagai hari Stroke dunia yang mana stroke ini merupakan salah satu penyakit tidak menular dan tahun 2014 data survey registrasi sistem adalah penyakit dengan kematian tertinggi serta mengambil porsi biaya termahal serta rentan mengalami kecacatan.
Dalam kasus penyakit stroke ini yang kabarnya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, yang aku temui adalah dari keluarga suami yaitu pamannya yang pernah mengidap stroke ringan namun setelah melakukan rangkaian pengobatan, saat ini alhamdulillah normal kembali. Dan aku sangat antusias dengan diberikan info mengenai faktor resiko dari stroke dan juga hah-hal yang masih ada kaitannya dengan stroke bisa aku bagikan kepada masyarakat dan juga teman-teman yang membaca blog-ku agar bersama-sama teredukasi sehingga ada jargon "Dont be the one" yang dimaksudkan agar SDM di Indonesia ini tercipta dengan otak sehat, SDM unggul menuju Indonesia maju.
Dalam penyampaian oleh Dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) mengatakan terkait data Riskesdas 2018, bahwa stroke ini sangat mungkin di cegah dan terhitung sangat mudah apabila dilakukan secara konsisten (tidak musiman). Dari beberapa data yang disajikan, bahwa prevalensi stroke di Indonesia (Provinsi) Kaltim cukup tinggi dan Papua rendah, serta untuk DKI masih tinggi.
Faktor penyebab stroke
(Faktor resiko stroke. Dokpri) |
Lalu untuk faktor penyebab stroke itu sendiri dikenal sebagai faktor resiko stroke yaitu bisa terjadi saat seseorang mengidap hipertensi. Karena saat tensi itu tinggi bisa jadi stroke. Adapun faktor resiko stroke lainnya jika kita tetap menerapkan hal-hal berikut:
- Kurang aktivitas fisik
- Pola makan buruk
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Narkotik ikut berperan (dalam referensi lain)
Sehingga, menjadi PR besar buat kita bersama dan buat para pemuda-pemudi jangan merasa aman dan bahkan aman-aman saja dengan usia muda, karena ada juga pengidap stroke di usia yang tergolong cukup dini karena dari pola makan yang tidak bisa kita bendung lagi kemudahan untuk menemukan makanan enak secara mudah, oleh sebab itu "mager" nya kita akan jadi bertubi-tubi.
Dengan mengetahui faktor penyebab stroke serta faktor resikonya, kita bisa melakukan deteksi secara dini dengan menjaga asupan makanan, terutama yang mengandung pengawet serta berlebihan dalam asupan gula dan garam serta promosi kesehatan yaitu menginfokan kepada masyarakat untuk mencegah bagi yang belum terkena dan yang sudah terkena dapat segera ditangai dan diobati.
(Narsum: dr Al-Rasyid dan Ibu Cut dalam hari Stroke sedunia. Dokpri) |
Dr. dr. Al Rasyid,Sp.S (K) Departemen Neurologi FKUI-RSCM Jakarta menyampaikan betapa buruknya jika kita merubah gaya hidup kita ke arah seperti makan sembarangan, lalu tidak teratur dalam berolahraga serta tidak dapat mengendalikan stress yang menjadi faktor penyebab resiko stroke ini.
Yuk kita bisa mengenali tanda-tanda bagaimana seseorang itu mengidap atau terkena serang stroke, karena memang benar, stroke itu terjadi secara tiba-tiba untuk mengenali stroke bisa dengan jalan menghafal ini nih
SeGeRaKeRS
- Senyum tidak simetris atau mencong dan sulit menelan air secara tiba-tiba (bahkan tersedak)
- Gerak separuh anggota melemah tiba-tiba
- Bicara pelo tiba-tiba
- Kebas, kesemuatan
- Rabun pandangan
- Sempoyongan
FAST
1. Face (wajah) ditandai dengan face dropping, yaitu wajah akan terlihat menurun di sebagian sisi dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai dan biasanya anggota keluarga tidak "ngeh" kalo tanda-tanda penyerangan terhadap stroke ini, karena yang mampu mendeteksi adalah dokter ahli serta ahli medis yang sudah dikenalkan akan ciri-ciri stroke ini.
2. Arms Weakness (lengan melemah) yang tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Sedangkan tidak hanya lengan saja, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan yang cukup memperjelas bahwa terkena serangan stroke.
3. Speech Difficulty (cara bicara yang sulit) ditandai dengan ucapan tidak jelas, seperti terbata-bata dan dilakukan dalam keadaan sadar (bukan mengigau)
Stroke ini juga dibagi menjadi 2 jenis:
- Tipe iskemik/sumbatan:
Adanya penyumbatan pembuluh darah di otak
- Tipe hemoragik/pendarahan:
Pecahnya pembuluh darah di otak
(Untuk yang tidak bisa diubah, faktor resiko stroke. Dokpri) |
Faktor resiko stroke juga di bagi menjadi 2, yang tidak bisa diubah dan yang bisa diubah. Untuk yang tidak bisa diubah itu umur, jenis kelamin, ras tertentu, genetik.
Dihadirkan juga bapak Iwan Budiwibowo (46th) serta ibu Heni. Pak Iwan bercerita saat sebelum hari raya jam 3 pagi terbangun, tangan tidak bisa digerakkan. Karena teringat pernah mendengar cerita temannya tentang stroke dan langsung bergegas k RS PON.
(bapak Iwan Budiwibowo (46th). Dokpri) |
Begitu juga dengan ibu Heni, yang saat itu di pagi hari menjelang siang, sedang berada di rumah tetangga rumahnya dan bagian kaki tidak bisa digerakkan sama sekali, dalam waktu kurang dari 2 jam sudah di bawa juga ke RS PON.
Dan kita juga harus wasapada kepada gejala-gejala yang tidak khas sehingga malah dibuat "gapapa-gapapa" lalu pake obat-obat sendiri saat di periksa, ternyata sudah masuk penyerangan. Serta mati rasa, gangguan visual, gangguan bicara, tersandung ketika berjalan atau pingsan dan juga mengalami koma ini sudah masuk dalam gejala dari penyakit stroke itu sendiri lho.
(Yuk kenali gejala stroke. Dokpri) |
Karena makin berat makin sulit pengobatannya untuk penyakit stroke ini, inilah tahapannya ketika gejala-gejala dari stroke itu sudah terlihat:
1. Dalam waktu kurang dari 2 jam harus segera d bawa k UGD
2. Harus mendapatkan perawatan medis (waktu emas yaitu 4.5 jam) agar mengurangi resiko kematian dan juga kecacatan permanen.
3. Lakukan CT scan bagi pasien agar diketahui jenis stroke nya
pencegahan stroke secara primer dan sekunder, yg bagusnya primer yaitu perilaku hidup sehat dan hindari faktor resiko stroke nya.
So, semoga diri serta keluarga dan tentu masyarakat Indonesia bisa terhindar dari bahayanya serangan penyakit stroke ini dengan mengenali faktor penyebab stroke dan juga faktor resikonya sehingga kita bisa mulai menyayangi diri kita sendiri dan ga sembarangan dalam mengkonsumsi segala jenis makanan, nih catet guys!!
Tidak ada komentar
Posting Komentar