Sharing Network Bersama detikNetwork "The Power Of Digital Jounalism 2020"

(Bersama mas Ardhi Suryadhi dalam Sharing Network. Dokpri)

Halohaaa..hari ini tuh bahagia banget karena bisa explore Kuningan City yang sebenarnya gajauh dari Lotte Shopping Avenue dan disitu juga ada Mall Ambasaddor, maklum yes sebagai anak yang baru ada di ibukota kadang sama lokasi yang nge-hits suka ga sadar dan bahkan baru tau hihi.

Belajar artinya banyak hal yang belum kita ketahui

Bertempat di ArtHeart (Mall Kuningan City) dimana diadakan Sharing Network bersama mas Elvan Dany Sutrisno (Vice Editor in Chief detikcom) dan mas Ardhi Suryadhi (Vice Editor in Chief detikcom) untuk membahas mengenai "The Power Of Digital Jounalism 2020" ini secara ini kali pertama aku datang untuk sharing Network dan vibes nya positif dan semua ingin belajar juga disini.

(kita bisanya selfie ya teh. Dokpri)

Kedatangan aku berbarengan juga sama teh Ani Berta (founder ISB) yang ternyata ikut belajar juga di acara Sharing Network bersama Detikcom dan kata teh Ani, ilmu yang diberikan disini itu sangat mahal dan sayang kalo dilewatkan dan oleh sebab itu aku ingin konsisten setelah mengikuti sharing ataupun pelatihan dan juga kajian, untuk rajin update juga di blog ini!

Video is the King!

Sejarah dari Detikcom itu sendiri diulas secara singkat oleh mas Elvan Dany sebelum pada bahasan utama yaitu bagaimana membuat konten video karena saat ini konten video itu adalah king (raja). Detikcom dimulai pada tahun 1998 di tengah krisis ekonomi dan waktu itu para reporter meliput berita sambil membawa uang recehan, untuk melaporkan pemberitaan lewat telepon umum.

Lalu, mas Elvan Dany mengatakan bahwa Detikcom ini selalu mengikuti trend dan membaca perubahan zaman terutama untuk media, dan berharap bahwa kedepannya hanya detikcom yang menjadi kanal pemberitaan utama bagi masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, dengan trend journalism di tahun 2020 ini, mas Elvan mengatakan bahwa detikcom sudah bersiap dengan adanya konten video yang dinamakan "20 detik" memang tidak selalu 20 detik, karena ini memiliki filosofi tersendiri mengenai 20 detik ini. Dan kenapa juga dinamakan 20 detik, karena konten video yang disajikan sudah kekinian dan masuk kepada semua kalangan dengan konten-konten yang sajikannya nanti ini.

Optimalisasi sebuah konten

(konten segar yang disajikan oleh detikcom. Dokpri)

Konten itu sendiri terdiri atas teks, foto dan juga video. Dan bahasan selanjutnya adalah mengenai konten yang sudah dibuat lalu buatlah secara optimal, agat konten yang kita buat itu tersampaikan maksud dan tujuannya kepada publik dan tentu ada cara-cara untuk membuatnya optimal, begitu penjelasan mas Ardhi.

Pertama adalah optimalisasi dari sisi internal dapat berupa push notification, search, banner, social media, widget dan juga content agregator (seperti UC News dan Babe) sehingga pemberitaan yang headnews itu tidak terlewatkan oleh seseorang dalam pencarian berita.

Yang kedua adalah mengenai teknik SEO (Search Engine Optimation) yang menjadi penentu apakah konten kita berada pada page one di Google search, karena sampai saat ini bisa dikatakan tidak ada faktor pasti selama agloritma Google terus berubah dan ini hanya Google dan tuhan saja yang tau hehe.

Ada lebih 200 faktor yang mempengaruhi top stories dan juga page one nya Google. Nah faktor itu bisa dipersingkat menjadi On-Off Page (from end and page end). Untuk On Page  itu adalah dari konten itu sendiri, artinya sudah SEO minded dan untuk Off Page adalah url structure, loading page  dan bukan one man show aja, artinya secara redaksional dan juga IT saling bekerja sama.

Tekait issue SEO ini muncul spesialist SEO officer, dan tidak ada kuliahnya, mereka belajar sendiri, kumpul di komunitas, ototdidak, ngulik-ngulik sendiri dan saat ini sangat dibutuhkan oleh industri. Oleh sebab itu konten yang ramah SEO itu adalah sesuatu yang bisa diupayakan seperti tagging, caption foto, keyword.

Untuk mencari keyword ini bisa melalui laman Google pencarian dari volume search nya, Google Trends untuk membandingkan keyword yang mau ditembak (misalkan mau nulis virus corona atau corona virus) karena hal-hal ini harus diputuskan based on data melalui Google Trends dan dibandingkan  mana yang paling banyak dilakukan pencarian.

(bisa fotbar=foto bareng qiqi sama mas Ardhi di Sharing Network detikcom. Dokpri)

Seneng banget aku akhirnya bisa banyak menyerap ilmu dari Sharing Network bersama detikNetwork ni, semoga akan diadakan selalu untuk acara-acara yang kaya akan ilmu seperti ini, khususnya dalam menyajikan konten yang up to date namun tidak merugikan, seperti mengandung berita hoax dan click bait (harus dihindari). Oya, ada yang udah pernah ikutan Sharing Network seperti ini dan lagi bahas apa aja? Bisa di share ya di kolom komentar!