(Random thought dalam balutan akademis: Gimana rasanya kuliah di Jurusan Tekinik Kimia, susah? Ribet? Puyeng? Dokpri) |
Hai semuanya! Semoga selalu dalam kondisi sehat sentosa ya!
Kali ini ada yang tidak biasa dari postingan blog aku yang malah bahas soal perkuliahan, dimana itu udah aku jalanin lewat dari 6 tahun yang lalu, alias ternyata udah tua ya gue haha (menolak tua).
Tapi masih angkatan millenial kok hihi. Awalnya kenapa bisa bikin postingan mengenai jurusan perkuliahan itu sebenernya terlintas aja di pikiran aku. Kok ya sayang banget ya, ga ada tulisan mengenai kenangan semasa kuliah.
Random thought: Ceritain Masa-Masa Kuliah Teknik Kimia Polinema
Cukup menyesal sih dulu kenapa ga rutin isi blog sama bahasan gengges ala-ala anak kuliah jaman itu (2011-2014 btw). Akhirnya kemarin beneran riset sama data-data persoalan kuliah anak jaman sekarang yang ingin mewujudkan mimpi menjadi orang yang sukses (gitu ya katanya).
Padahal aku disini tuh mau hore-hore aja sama cerita masa kuliah yang sebenernya sayang banget buat aku ga ceritain, siapa tau gitu ya rezeki dilirik sama sebuah kampus trus dijadiin pembicara (iya ngarep aja dulu).
Bercanda...ya ini tuh sebagai dedikasi aku aja sih sama kedua orangtuaku yang udah begitu susah payah ya mengkuliahkan anak-anaknya, khususnya aku dan harusnya ada yang bisa aku bagikan kepada masyarakat. Bisa jadi sudut pandang tersendiri buat dedek-dedek yang bingung sama jurusan satu ini, yaitu Teknik Kimia.
Kok bisa milih Teknik Kimia? Salah Jurusan?
Well aku cerita dulu ya kronologis kenapa bisa sampai masuk ke Teknik Kimia yang pada awalnya dulu itu aku masih gaptek, pokoknya merasa akses informasi masih belum secanggih sekarang yang tinggal waswuswaswus gitu.
Aku itu mengalami kegagaln masuk PTN yang aku inginkan. Aku inginnya Universitas Brawijaya lalu melipir ke Universitas Negeri Malang dan detik-detik terakhir aku ikut tes mandirinya juga tetap ga masuk, saat itu aku maunya Kimia ya. Karena aku suka pelajaran Kimia.
Menanggapi kegagaln itu, aku dan mamah melewati jalanan sekitar Matos (Malang Town Square) yang nyambung sama Universitas Brawijaya. Disitu ada pengumuman soal penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Negeri Malang dan memutuskan untuk ke Teknik Kimia.
Padahal Teknik Kimia dengan Kimia itu berbeda jauh guys. Mudahnya tuh kimianya hanya 30% dan sisanya fisika terapan, nah lhoh, padahal aku anti banget sama fisika bikin otak aku mendidih. Disaat itu aku diajak ke kampus yang ternyata ya Politeknik ini kampusnya mamahku dulu masih milik Brawijaya (vokasinya gitu).
Pas masuk, WOWOWOWOWOW aku terkejut haha. Jujur aja kaget dari mulai awal ospek mahasiswa yang dipegang langsung ke ospek jurusan (Himpunan Teknik Kimia) dan aku juga jadi bagian dari mereka mulai dari masa jabatan calon fungsioner hingga demisioner. Ternyata kuliah teknik itu bikin nyut-nyutan kepala tapi bikin survive dalam hidup lho!
Jadi, Teknik Kimia itu gimana sih?
Teknik Kimia menurut data dari Harvard College merupakan bidang ilmu atau studi tersulit kedua setelah Arsitektur. Coba bayangin guys! Intinya Teknik Kimia itu adalah cabang dari ilmu teknik yang mempelajari pemrosesan dari raw material (barang mentah) menuju setengah jadi atau sampai barang jadi.
Tekniki Kimia juga pendekatannya kepada sebuah proses yang kompleks terjadi secara skala besar, yaitu pabrik, pembangkit listrik dan beberapa manufacture lainnya. Kalo teman-teman tanya aku enjoy ga jalanin kuliah selama 3 tahun menjadi seorang diploma di Politeknik Negeri Malang, seneng dan happy aja sih.
Nemuin pengalaman luar biasa jadi seorang anak teknik, ada kebanggaan gitu (sedikit narsistis) untuk mengolah mind set untuk berpikir kearah proses dan mampu membuat analisa. Untuk pekerjaan, sebenarnya tak lepas dari pekerjaan di manufacture saja lho.
Kalian bisa menjadi beberapa konsultan gitu, namun karena aku tidak melanjutkan bidang study ini lagi dan malah kepleset dan suka pada bidang digital marketing, sepertinya ya Teknik Kimia ini menjadi pengalaman berharga dan mengantarkan aku pada pekerjaan selama 4 tahun itu.
Teknik Kimia membuat pengalaman hidup aku bertambah banyak
(Kangen ya masa-masa itu ladies, tentu kuliah di Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang. Dokpri) |
Aku akan cerita dari sisi yang aku ingat aja ya selama kuliah Teknik Kimia di Politeknik Negeri Malang ini, yaitu kota Malang itu dinginnya beneran deh, tapi aku rindu akan kota apel ini. Dan punya masa-masa pahit dan ya di bagian selanjutnya aja deh ceritanya haha, disini fokus pada akademisi.
Yang paling memorial itu ya aku yang ga belum begitu mahir dengan segala alat praktikum di kampus dulu, begitu sangat terbantu oleh teman-temanku yang banyak dari SMK kejuruan kimia untuk memberikan bantuan dan juga jadi belajar bareng.
Buku-buku yang harus dimiliki saat itu besar-besar dan tebal, aku sebutkan beberapa aja ya!
- Introduction to chemical engineering Thermodynamics (Smith Van Ness)
- Unit Operation (Brown) untuk Operasi Teknik Kimia (OTK)
- Transport Processed and Separated Processeed Principles (Geankoplis)
- Basic Principles and Calculation In Chemical Engineering (Himmeblau)
- Chemical Reaction Engineering (Levenspiel)
Wuaaa pokoknya puyeng-puyeng dah tuh haha, pernah juga sampai keracunan sebuah bahan kimia yang auto bikin teler dan cuma bisa tidur di sebuah meja panjang (yang anak Polinema kalo main ke gedung AQ pasti tau deh). Yang aku ingat, tidak pakai APD dengan baik, dan tak sengaja menghirupnya.
Lanjut untuk di jurusan Tekniki Kimia itu kita membahas ini semua dari semester 1 hingga 6 karena aku ambil D3 Teknik Kimia di Politeknik Negeri Malang ya gengs!
Semester 1: Azas Teknik Kimia, Bahasa Inggris, Bioproses, Kimia Dasar, Kimia Fisika, Matematika Dasar, Praktikum Kimia Dasar, Pendidikan Agama, Praktikum Bioproses
Semester 2: Azas Teknik Kimia II, Keselamatan, Kesehatan Kerja Lingkungan, Kimia Organik, Matematika Teknik Kimia, Praktikum Analisa Instrumental, Praktikum Kimia Organik, Termodinamika Teknik Kimia, Praktikum Termodinamika Teknik Kimia, Utilitas
Semester III: Teknologi semen, Operasi Teknik Kimia, Perpindahan Panas, Praktikum Dasar Rekayasa Proses, Praktikum Operasi Teknik Kimia I, Praktikum Teknologi Bahan dan Korosi, Proses Industri Kimia I, Sistem Manajemen Mutu, Transportasi Fluida
Semester IV: Bahasa Inggris II, Operasi Teknik Kimia II, Pengendalian Proses, Praktikum Operasi Teknik Kimia II, Praktikum Pengendalian Proses, Praktikum Pengolahan Limbah, Proses Industri Kimia II, Teknik Reaksi Kimia I,
Semester V: Bahasa Indonesia, Dasar Perancangan Alat, Kewirausahaan, Operasi Teknik Kimia III, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Pancasila, Pilot Plant, Praktikum Dasar Perancangan Alat, Teknik Reaksi Kimia II,
Semester VI: Praktek kerja industri, Etika profesi, Tugas Akhir
Untuk prakerin atau praktek kerja industri, aku dan sahabatku tugas akhir yaitu Yara Meganingtyas ambil di sebuah perusahaan molase gula di daerah kabupaten Malang dan itu tiap hari selama satu atau tiga bulan sih aku lupa untuk prakerin dan mengambil judul dari sana juga.
Akhirnya aku bongkar-bongkar lagi nih buat judul Tugas Akhir aku:
Efektifitas Stripper Column untuk Mengurangi Kadar NOx di Unit Deodorizer Bed PT. Molindo Inti Gas
Nah loh, puyeng gak tuh haahahahha dan IPK aku 3.32 gengs, mepet ya. Ini sih pengalaman paling ga terlupakan bikin tugas akhir sampe jungkir balik dan dunia anak teknik yang dikenal ga pernah buat tidur normal. Kita bikin laporan sehabis praktikum itu sih yang struggle banget.
Mata kuliah Teknik Kimia yang paling berkesan buat aku itu Dasar Perancangan Alat, Pengolahan Limbah, Pengendalian Proses dan Thermodinamika (real banget ini aku ngfans berat sama dosennya Bu Yanti Maryanty yang semoga selalu diberikan kesehatan dan juga untuk keluarganya).
Intinya aku jadi rindu banget masa-masa kuliah, bisa belajar bahasa Jawa Timuran dengan mahir walaupun cenderung jadi mbleyer, berteman dan punya hubungan yang baik, bisa basket, bisa berorganisasi, bisa keliling kota Malang (nglayap) dan bisa belajar sama dosen-dosen yang masya Allah semoga mereka semua diberikan kesehatan dan jasa-jasa mereka semoga Allah balas, karena mencerdaskan anak bangsa.
Kalian ada gak nih yang mau masuk teknik tapi perempuan dan bingung mau ambil teknik apa, bisa ngobrol sama aku dan kalo aku bisa jawab untuk memberikan insight yang aku tau.
Semoga tulisan ini membantu bagi siapapun yang merasa bingung dengan jurusan Teknik Kimia dan sebagai portofolio terbaik untuk masa akademisku, yang saat ini semoga bisa terealisasi walaupun akan berbeda jurusan. Semangat semuanya!
Aku udah lupa kuliah ngapain aja. Waktu nemu transcript nilai cuma lihatin nilai-nilaiku. Gak nyangka bisa lulus *cryyyy
BalasHapusEmang sering banget ya kejadian salah jurusan ke Teknik Kimia. Same here, dulu juga masuk Tekkim karena suka dengan Kimia dan bagus nilai Kimia di SMA, ternyataaaa....hahaha.Tapi asal dijalani dengan enjoy dan bisa switch on sih gak masalah kok.
BalasHapusKalau anakku sukanya Biologi mbak, masuk SITH ITB jalur SNMPTN tahun ini, karena emang senengnya di bidang biologi, aku suruh masuk kedokteran gak mau. Hehe. dulu SMA emang udh suka ikut olimpiade sains Nasional - Biologi. Jadi maunya ya ke sana.
BalasHapusBaru tahu kalau jurusan kimia dan teknik kimia beda. Hihihi. Terbayang mblengernya.
BalasHapusBtw, suami saya juga anak kimia Unnes. Padahal... saat SMA saya selalu bolos pada jam pelajaran ini karena gurunya memanggil murid dengan panggilan ngawur. Saya dipanggil Mak Lampir karena rambut tidak diikat. kesal, kaaan...
LHA malah curhat
Teknik Kimia ... wow keren. Beberapa anak teman blogger ada tuh yang anak Kimia etapi saya gak ngeh yang mana yang Ilmu Kimia, yang mana yang Teknik Kimia.
BalasHapusBTW, di awal Mbak Grandys sudah seut-sebut tua euy ... saya jadi gimana gitu bacanya wkwkwk. SAya lulus kuliahnya tahun 1997 wkwkwk.
Huwaaaa.. Kimia mah salah satu pelajaran yang palings aya hindari.
BalasHapusEnggak tahu kenapa, saya selalu sulit paham dengan kimia tersebut, padahal kalau liat teman-teman yang kuliah di jurusan tersebut malah enjoy aja :D
Senang baca pengalamannya. Perjalanan hidup yg tidak saya alami. Saat sekolah, merasa ga suka dengan pelajaran exact ini. Sering bolos dan milih menghindari gurunya. Hehehe
BalasHapusEntah kenapa, sejak pertama ketemu Grandys di acara Nutricia dulu, aku selalu yakin kamu ini punya latar belakang jurusan teknik. Mungkin gayanya beda gitu ya, hahaha ...
BalasHapusBaca buku-buku pegangannya Grandys, oh tidak! Aku serasa berada di planet lain. Sungguh ajaib, hahaha ...
Dulu aku pengen banget jadi mahasiswa tekni, tepatnya Teknik Arsitektur. Sayangnya, nggak diterima di UMPTN dan tergelincir ke Sastra Inggris. Dan sekarang, aku ada di dunia pasar modal sekaligus sosial media. Nasib membawaku kemana-mana, hahaha ...
Waktu SMA, dari serangkaian pelajaran IPA, mata pelajaran Kimia ini yang paling saya nggak suka. Apalagi kalau sudah rumus-rumus ikatan bersenyawa. Pusing, xixi
BalasHapusWah alumnus Poltek ya mbak? Aku di UB nya, Teknologi Pangan. Ya ada kimia ya juga sampe lulus ��
BalasHapusDys, karena kamu dari Teknik Kimia dan bisa nulis secara ringan, buat dong tulisan-tulisan ringan yang isinya tentang perkimiaan.
BalasHapusWah kimia pelajaran yang bikin aku kelenger hahaha...secara aku tak suka sama pelajaran ini. Pernah sih suka saat gurunya enakeun dan dapat nilai bagus tapi saat gurunya ganti ya sudah aku jd ga suka...
BalasHapusNgomongin Teknik Kimia bikin aku keingetan cita-cita lama. Aku dulu UMPTN pilihan pertama itu Teknik Kimia. Tapinya gak lolos. Masuknya ke pilihan kedua. Pas awal-awal kuliah sedih banget, soalnya gedung jurusanku dan jurusan TekKim sebelahan. Ngiri aja gitu lihat mereka di sana. Di hati membatin, aku harusnya di sana. Wkwkwkwk. Tapi lama-lama enjoy. Ternyata aku memang harus masuk ke jurusanku itu. Mata kuliahnya bikin aku enjoy. Dan punya temen-temen yang baik juga. Betah deh akhirnya. :D
BalasHapusIPK nya udah kece banget mba grandys.
BalasHapusAku selalu merasa WOW sama yang berani ngambil teknik, apalagi teknik kimia. Adekku tahun ini juga daftar kuliah nih, dan doi sukanya kimia. Tapi pas papaku sodorin teknik kimia, mundur alon alon doi. Hihihi.
Sebagai anak jurusan sosial (manajemen ekonomi sik, dan ternyata tetep aja aku ketemuan sama matematika beberapa semester, belum pula statistik huhu) insight yang kuambil dari curhatan ini tuh, apapun keputusan yang kamu ambil, jalani sampai selesai.
wah kita sama anak teknik mba, bedanya saya teknik informatika. awal masuk kuliah tuh kirain belajar komputer kek di SMA, ternyata beda jauh dan berasa banget salah jurusan wkwkwk. tapi Alhamdulillah bisa lulus. saya juga pengen banget lanjut kuliah lagi meski jurusannya beda banget kaya S1 dulu. semoga cita-cita kita terealisasikan ya mba hihi.
BalasHapusBanyak banget yang penasaran apa saja yang dipelajari di teknik informatika. Tapi kalau liat perkembangan jaman akhirnya memang dibutuhkan industri anak anak teknik
BalasHapusWahh kak.. Tempat kuliah kita deketan heheh diriku anak Brawijaya dulunya. Apapun jurusan sekolahnya yang penting penerapannya dalam kehidupan sih. Ilmu Pasti berguna
BalasHapusIya kak, pas masa2 tugas akhir Beneran deh waktu tidur jadi Keteteran sampe2 bikin aku tambah kuru. Gpp ya namanya perjuangan hehe yang penting lulus
BalasHapusDengar nama kimia langsung ingat kode kimia yang suka ada didinding sekolah dulu. Enak sih hapalinnya, tapi lumayan banyak dan suka lupa. Kalau ingat masa kuliah rasanya senang ya, meskipun susah, tapi tetap terus berjuang sampai bisa lulus.
BalasHapusjadi inget pas SMA nilai pelajaran kimia aku merah euy
BalasHapusOalah jadi ada tehnik kimia ada juga kimia ya, jadi tahu
BalasHapuskebayang banget ini puyengnya kayak gimana belajar kimia. kimia itu seru tapi bikin puyeng banget.
BalasHapusDua ponakanku kuliah di Kimia semua mba, alhamdulillah sudah bekerja semua dengan hasi gaji yang nayan banget
BalasHapushalo mba sekarang kalau boleh tau bekerja di mana ya? saya tahun ini diterima di polinema jurusan teknik kimia juga
BalasHapus