Kampung Baca Tansal Lahirkan Bibit Unggul untuk Negara

 


“Buku adalah jendela dunia”

Di tengah digitalisasi saat ini, kehadiran buku tetap menjadi awal mula masyarakat mengenal huruf, tanda baca dan kebiasaan literasi lainnya. Siti Badariah di tahun 2017 mendirikan taman baca, Kampung Baca Tansal. Visi Siti Badariah begitu mulia, ingin masyarakat daerah pedalaman mendapatkan kesetaraan pendidikan, khususnya Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.


Motivasi yang Sangat Mulia untuk Mendirikan Kampung Baca Tansal

Siti Badariah yang dalam kesehariannya merupakan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di DPK3B Kabupaten Kubu Raya ingin semua masyarakat yang berada di desa pedalaman, merasakan kesetaraan untuk bisa bersaing di masa depan karena sudah mendapatkan literasi yang baik dan terhindar dari buta huruf.

Kampung Baca Tansal ini mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Award tahun 2021 ini terus berkembang dari tahun ke tahun. Siti Badariah mengembangkan Kampung Baca Tansal ini tidak sendirian, ia bersama dengan teman-teman relawannya menyasar tidak hanya untuk para anak-anak saja, namun para orang dewasa juga diajak untuk bersama-sama berkembang dan maju.

Program-program yang dilakukan di Kampung Baca Tansal ini diantaranya, Perahu Baca, Ahad Cerdas, Bimbingan Belajar Komputer, Menulis Kaligrafi, Sekolah Orang Tua. Untuk kegiatan Perahu Baca ini rutin dilakukan, dengan berangkat menggunakan perahu dan menyusuri sungai untuk sampai ke antar desa yang anak-anaknya tidak bisa mengunjungi Kampung Baca Tansal.



Untuk kegiatan Ahad Cerdas, ini akan diisi oleh figur atau sosok inspiratif, gunanya untuk memotivasi anak-anak desa sehingga saling bertukar pikiran dan juga bertambahnya wawasan mereka. Sosok inspiratif ini tentu saja akan membagikan pengalaman tentang dunia pekerjaan dan jadi mengenal tentang profesi-profesi yang mungkin saja menjadi impian mereka di masa mendatang. Acaranya juga bervariasi, ada kegiatan membaca cerita, membuat berbagai macam kerajinan dan kegiatan literasi lainnya.

Bimbingan belajar komputer ini seringkali mengalami hambatan, karena terbatasnya alat dan juga dalam praktiknya dalam koputerisasi ini harus diajarkan secara langsung lengkap dengan prasarananya. Semoga kedepannya, kegiatan digital ini juga dapat terwujud dan menjad sering dilakukan, mengingat betapa pentingnya digitalisasi di era sekarang ini.

Yang sangat menginspirasi adalah, semangat dan terbukanya masyarakat untuk mau berkembang. Sudah ada 70 kelompok belajar per tahun 2022, yang mana kelompok belajar ini adalah orang dewasa yang ingin terbebas dari buta huruf dan lancar berbicara bahasa Indonesia. Senang sekali mendengarnya, dari Siti Badariah, mimpinya untuk bisa mencerdaskan bangsa pun sedikit demi sedikit terwujud.


Berkembangnya Kampung Baca Tansal menjadi Yayasan PKBM

Pada awalnya Kampung Baca Tansal hanya sebagai taman bacaan saja, namun kini sudah berkembang menjadi Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Yayasan PKBM ini sendiri sudah terdaftar di Dinas Pendidikan secara resmi, dalam arti lainnya, sudah berada dalam berbadan hukum.

Yayasan PKBM ini memiliki struktur pengurusannya yang sudah resmi terdaftar di Dinas Pendidikan, dan Siti Badariah beserta volunteer dapat mengakses program-program dari pemerintah untuk menunjang kegiatan literasi di Tanjung Saleh. Volunteer yang bersama dengan Siti Badariah ini tidak hanya yang berusia muda saja, saat ini Siti Badariah melibatkan masyarakat setempat untuk berpartisipasi.

Adanya Yayasan PKBM ini pada akhirnya untuk membuka kesempatan seluruh masyarakat untuk bisa berkembang, terbebas dari buta aksara dan bisa mendapatkan kesetaraan pendidikan. Saat ini, Kampung Baca Tansal selain melibatkan 17 orang volunteer usia muda, mengajak para masyarakat juga untuk menjadi volunteer. Adanya Sekolah Orang Tua yang terdiri dari tujuh kelompok ini, Siti Badariah meminta yang berijazah SMA turut serta mengajar dan menjadi volunteer.

Mimpi Siti Badariah yang ingin Kampung Baca Tansal ini bisa berkembang adalah memiliki bangunan sentral yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar, masyarakat mendapatkan kesetaraan pendidikan juga beberapa pelatihan dan keterampilan. Tak lupa, Siti Badariah juga sangat ingin adanya perpustakaan, dimana ada sudut-sudut yang dapat diakses oleh anak-anak untuk dengan puas membaca buku.

Sehingga kedepannya, Siti Badariah sangat ingin melihat para bibit unggul lahir dari Tanjung Saleh ini. Anak-anak dapat dengan bebas mengekspresikan diri, adanya pengakuan dan kesempatan untuk siap bertarung dan berkompetisi mengharumkan nama bangsa.


Tidak ada komentar

Posting Komentar